Kamar Kos(ong)
Hai...
Bagaimana kabarmu? Aku harap kamu baik.
Dari mana aku harus memulai? Oh, iya...
Aku dan kamu, kita bahkan tak pernah bertemu. Apalagi saling kenal. Kamu dikenalkan denganku oleh orang lain, juga sebaliknya. Tapi kenapa aku mengharapkanmu?
Apa mungkin hati ini hanya menginginkan cinta? Sudah lama terasa seperti ruangan kosong. Nyaris tak tersentuh, terisi hanya untuk disinggahi.
Seseorang mengenalkanku tentangmu. Katanya, kamu dan aku sama-sama sedang mencari. Dan sejak itu, ruangan kosong itu mulai terisi. Memang belum ada orang disana. Tapi sedikit demi sedikit terisi perabotan. Berharap seseorang datang dan menetap di sana. Memberikan hangat setelah sekian lama lembab dan dingin. Meskipun aku sadar, kamu mungkin hanya singgah dan memberi kenangan baru.
Tapi tidak ada salahnya menyapa bunga yang bermekaran selagi melewati jalan setapak ini. Aku hanya berharap bunga yang kurangkai untukmu tidak kamu kembalikan dengan maaf. Kalaupun kamu tidak suka, aku harap kamu menyimpannya. Meskipun akhirnya layu termakan waktu.
Untuk kamu yang disana.