Kartu Penyelamat
Hai, bagaimana kabarmu?
Kemarin, sempat ada ramai-ramai masalah pendaki asal Brasil yang terjatuh ke dalam jurang di Gunung Rinjani, dan berhasil dievakuasi dalam keadaan tak bernyawa. Itu bisa kamu cari sendiri beritanya lebih lanjut.
Dari sana, muncul banyak perdebatan tentang ini di X. — platform yang sangat terpecah belah — Ada yang berargumen kalau tim SAR tidak siap dan terkesan lambat. Ada juga yang beranggapan bahwa kondisi cuaca yang tidak menentu membuat penyelamatan terhambat. Bahkan ada yang menghubungkan hal ini dengan rasisme. Tidak masuk akal...
Tanpa merendahkan rasa kehilangan keluarga yang ditinggalkan, aku rasa banyak hal yang menyebabkan proses penyelamatan menjadi lambat. Tentu nasi sudah menjadi bubur, dan keluarganya terpaksa (ataupun tidak) harus merelakan kepergiannya. Turut berduka.
Aku hanya heran dengan orang-orang yang mengaitkan hal ini dengan masalah rasisme.
Ya, memang benar, korban adalah seorang perempuan berkulit hitam. Tapi aku tidak melihat cuitan orang Brasil yang mengaitkan hal ini dengan masalah warna kulit. Justru yang membuat panas adalah orang kulit hitam asal AS. Bruh... sampai kapan orang-orang ini mau mengaitkan segala sesuatu dengan warna kulit.
Di Indonesia, sepengalamanku, tidak pernah aku menjumpai seseorang dirampas kemerdekaan dirinya karena dia berkulit gelap. Dan aku tidak menyangkal kalau prejudis itu ada. Tapi percayalah, aku punya teman dari timur saat masih SD, dan tidak ada yang salah dengan dia. Kami semua berteman seperti biasa selagi dia tidak bermasalah.
Mereka tidak tau saja kalau di sini rakyat biasa dan kalangan bawah diperlakukan seperti keset. Warna kulit apapun tidak membuat seseorang menjadi spesial. Selagi kamu ada di bawah, suatu saat kamu akan diinjak.
Kenyataan yang pahit memang....
Silence is golden.