Pine 🌲

Seperempat Abad

Hai, apa kabar?

Hari ini aku bertambah tua. Selalu terlintas di kepalaku dalam beberapa hari terakhir bahwa aku takut. Takut dengan masa depan, takut dengan diriku sendiri jika gagal. Hal yang selalu membayangiku kala bulan Agustus menjelang.

Sepi rasanya, meskipun aku dikelilingi orang-orang terdekat. Karena rasanya aku seperti melalui semuanya sendirian, pun aku jarang sekali meminta bantuan mereka karena aku takut merepotkan.

Hidup dalam sebuah keluarga yang besar sebagai anak tertua tentu membawa beban. Harapan orang tua, tentu agar aku menjadi contoh untuk adik-adikku dengan menjadi sukses dan mandiri, dekat dengan keluarga. Tak pernah disebutkan kepadaku, tapi begitulah adanya.

Belum lagi tekanan dari lingkungan. Apa lagi soal masalah percintaan. "Umurmu sudah segini, kapan mau nikah?", kerap muncul di sela-sela pembicaraan tanpa arah. Yang ujungnya menjadi bahan guyonan untuk mereka yang sudah menikah.

Akhirnya masa depan dan sekarang menjadi hal yang bertabrakan buatku. Beban pikiran tentang masa depan dan keadaan saat ini seperti tidak sejalan. Aku tidak ingin menyalahkan siapapun, tapi kemauanku serasa dipaksa menuruti kemampuanku.

Tapi aku jalani saja, karena yang berlalu sudah jauh dan masa depan bukanlah sesuatu yang jelas. Aku akan hidup di saat ini untuk menjalani yang saat ini. Mencari bunga yang tumbuh di celah-celah jalan retak yang aku lewati.